"UD. SRI MULYO adalah KIOS RESMI PUPUK BERSUBSIDI PETROKIMIA GRESIK atas binaan CV. INDO BARU MANDIRI yang sudah berdiri selama Tiga Tahun dan telah melayani kebutuhan pupuk Bersubsidi khususnya di Desa Drokilo, Kecamatan Kedungadem. Untuk lebih jelasnya Hub. 085233666466 atau 085735223336".

Rabu, 26 September 2012

Subsidi Dikurangi, Produksi Pangan Takut Turun


Jakarta (ANTARA Sumsel) -Kebijakan Kementerian Keuangan untuk melakukan pengurangan atau pemotongan subsidi pupuk pada 2012 dari Rp16,94 triliun menjadi Rp13,9 triliun dikhawatirkan berdampak pada produksi pangan akan turun, kata  Menteri Pertanian Suswono.

Pada 2012 penggunaan pupuk diperkirakan  jauh lebih tinggi dari 2011, sehingga kalau dilakukan penurunan subsidi ada kemungkinan terjadi kekurangan sarana produksi tersebut, katanya di Jakarta, Jumat.

"Oleh karena itu kemudian kami akan usulkan penambahan. Kalau tidak disetujui nanti produksi bisa tidak tercapai dong. Sasaran produksi bisa berbahaya," katanya di sela Pencanangan Zona Integritas di Kementerian Pertanian.

Dalam APBN 2012 subsidi pupuk dialokasikan sebesar Rp16,94 triliun namun dalam  APBNP 2012 jumlahnya turun sebesar 17,6 persen atau Rp2,98 triliun menjadi Rp13,95 triliun.

Menteri Keuangan Agus DW Martowadojo menyatakan, kebijakan penurunan subsidi tersebut dilakukan, lantaran dalam tiga tahun berturut-turut penyaluran pupuk untuk petani tidak berjalan dengan baik.

Subsidi pupuk yang di bawah realisasi itu membuat plafonnya diturunkan.

Menurutnya, distribusi pupuk untuk petani yang dianggarkan sekitar 10 juta ton, akan diturunkan jadi 8,5 juta ton.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, penambahan anggaran subsidi pupuk pada akhir 2012 sulit
untuk dilakukan. Sebab, hal tersebut sudah ditetapkan Dewan Perwakilan Rakyat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2012.

Namun demikian dia menyatakan, jika pupuk kurang, silahkan dibicarakan dengan DPR, kemudian nantinya akan dilakukan audit oleh BPK.

"Kalau sudah diaudit kita siapkan anggaran di 2013 juga," katanya.

Terkait serapan pupuk yang menurun pada tahun lalu, Mentan Suswono menyatakan, hal itu disebabkan perubahan cuaca sehingga iklim tidak mendukung pertanaman padi.

"Pada 2011 kan produksi turun, itu akibat dari iklim yang sehingga serapannya tidak seperti yang diusulkan," katanya.

Suswono menyatakan, pada tahun lalu terjadi kemarau agak panjang sehingga berdampak pada pengurangan penggunaan pupuk, apalagi pemakaian penyubur tanaman tersebut tidak dapat dipaksakan terhadap tanaman.

Sementara itu mengingat pada tahun ini diperkirakan penggunaan pupuk akan mengalami peningkatan maka pihaknya siap mengusulkan kepada DPR untuk mengajukan penambahan kembali subsidi pupuk kepada Kementerian Keuangan.      

"DPR sendiri menyetujui untuk diajukan kekurangannya. Kami akan mengajukan ke Kementerian Keuangan," katanya.

Dalam APBNP, tambahnya,  subsidi pupuk berkurang hingga Rp3 triliun sehingga pihaknya akana meminta Kementerian Keuangan untuk mengembalikan ke usulan semula Kementan yakni Rp16 triliun.

"Yang kami butuhkan tambahan sekitar Rp2 triliun lebih untuk kekurangan pupuk itu," kata Suswono.(T.S025/N002/Ant)
Editor: Parni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar